Static Route :
1.Routing ini ditentukan secara manual oleh admnistrator, biasanya digunakan untuk jaringan yang menggunakan 2 atau 3 router.
2. Harus diconfig secara manual dan dimaintain secara terpisah krn tidak melakukan pertukaran informasi routing tabel secara dinamis dengan router-router lainnya.
3. Administratif Distancenya bernilai 1
4. Kurang cocok untuk network yang kompleks
5. Tidak memakan resource CPU dan memory karena routing tablenya dikonfigurasi secara manual oleh administrator dan routing static ini tidak melakukan update informasi routing table dari router tetangga.

Dynamic Routing
1. Digunakan pada jaringan dengan skala besar
2. Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
3. Network Discovery
memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
4. Memakan resource prosesor dan memory karena update routing table dilakukan secara otomatis.